Senin, 11 September 2017

Ahli Forensik Polri Datangi Esa Unggul, Ada Apa?


Ahli Forensik Polri DRS. Putut Tjahjo, DFM, M.Si Saat Menyampaikan Kuliahnya di Hadapan Mahasiswa Esa Unggul
Ahli Forensik Polri DRS. Putut Tjahjo, DFM, M.Si Saat Menyampaikan Kuliahnya di Hadapan Mahasiswa Esa Unggul
Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Esa Unggul kedatangan ahli forensik Polri DRS. Putut Tjahjo, DFM, M.Si, kedatangan Putut ke Esa Unggul dalam rangka menghadiri Kuliah tamu dari Program Studi (Prodi) Bioteknologi yang mengangkat tema DNA Forensik.
Putut yang bertugas pada DNA Laboratory medicine and health center polri ini menerangkan kepada peserta yang umumnya mahasiswa Bioteknologi dan Hukum mengenai rumitnya mengungkapkan sebuah kasus yang melibatkan Forensik DNA, seperti indentifikasi mayat, kasus pemerkosaan dan kasus lainnya yang membutuhkan proses pengenalan DNA.
“Umumnya saat ini, masyarakat masih banyak kurang mengerti tentang proses pengungkapan melalui pengenalan DNA. Pekerjaan Forensik itu membutuhkan banyak tahapan mulai dari penerimaan, penyimpanan, isolasi/ektrasi hingga pembandingan profil DNA. Alur ini kan tahapannya sangat panjang tidak mengherankan proses forensik DNA itu sangat lama,” tutur Putut di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, Senin (11/09/2017).
Di Indonesia sendiri perkembangan forensik DNA sudah lumayan berkembang, Putut menjelaskan perkembangan dari forensik DNA dapat digambarkan seperti dalam film-film hollywood. Tentunya masih terdapat kekurangan yang terdapat dalam forensik DNA di Indonesia, khususnya dalam hal fasilitas DNA.
“Menurut saya fasilitas DNA kita dari skala 1-10, nilainya mendapatkan 4. Karena masih terdapat kekurangan dari sisi peralatan dan fasilitas penunjang lainnya, namun jika dinilai dalam hal untuk Sumber daya manusianya forensik DNA kita sudah dapat disejajarkan dengan negara-negara maju,” ungkapnya.
Suasana Saat Kuliah Tamu Forensik DNA
Suasana Saat Kuliah Tamu Forensik DNA
Putut pun berharap nantinya mahasiswa dan generasi muda dapat berperan aktif menyumbangkan pemikiran dan keilmuannya pada DNA forensik di Indonesia. Hal ini dikarenakan, kebutuhan Sumber daya manusia dibidang forensik semakin dibutuhkan khususnya dalam bidang pengungkapan kejahatan dan pengungkapan data DNA.
“Saya berharap dari acara semacam ini, genarasi muda yakni para mahasiswa yang berkecimpung dalam penelitian DNA dan hukum dapat berperan menyumbang pikiran dan tenaganya untuk membantu kami ke depannya, karena dari kalianlah para mahasiswa harapan masa depan forensik DNA ditentutakan. Tentunya perguruan tinggi merupakan sarana yang efektif dalam mencetak para lulusan yang berkualitas demi kemajuan bangsa dan negara,” tutupnya.
Acara kuliah tamu ini selain dihadiri oleh para mahasiswa Bioteknologi juga dihadiri oleh mahasiswa dari Fakultas Hukum dan Fakultas Komputer. Para dosen dan dekan dari Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Hukum pun menghadiri acara yang berjalan selama hampir dua jam tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar