Senin, 13 November 2017

Seminar Nasional Bioteknologi Esa Unggul Bahasa Perkembangan Rekayasa Genetik di Indonesia

Salah Satu Pembicara Seminar Nasional Dr. Henny Saraswati, S.Si, M.Biomed

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Jurusan Bioteknologi Esa Unggul mengadakan seminar nasional yang bertajuk Seminar dan Call for Papper yang bertajuk Genetic Engineering in Biotechnology. Dalam seminar yang berlangsung di Ballroom Aula Kemala tersebut tiga pembicara yang dihadirkan mengulas mengenai perkembangan rekayasa genetika yang menjadi objekvital pembahasan Bioteknologi.
Salah satu pembicara seminar Prof. DR. Ir. Suharsono DEA, Guru Besar Bioteknologi Institut Pertanian Bogor menjelasakan dalam materinya mengenai pentingnya memaksimalkan peran Bioteknologi dalam memperbaiki kualitas maupun kuantitas sebuah produk dalam hal ini ialah komoditas pertanian di
Indonesia.
“Dengan pengelolaan Bioteknologi yang tepat komoditas pertanian kita dapat berkembang lebih baik, baik dari segi Kualitas dan kuantitasnya, hal ini dikarenakan inovasi berupa rekayasa genetik dari komoditas pangan akan sangat diperlukan dimasa depan ,” tutur Suahrsono di Ballroom Aula Kemala, Esa Unggul, Senin (13/11/2017).
Suharsono pun mencontohkan rekayasa genetika yang dapat dilakukannya seperti modifikasi oleh GE dengan memodifikasi RNA (dan protein) dan memodifikasi DNA (genom). Hal ini dilakukan seperti pada tanaman kentang dan jagung. Dari hasil rekayasa genetika yang dilakukan pada tanaman tersebut, dirinya meyakini hasil pencapaian produksi pangan akan meningkat bukan hanya dari segi jumlah namun juga kualitasnya.
Dirinya pun berharap dengan adanya hasil Bioteknologi pada setiap rekayasa genetika yang diterapkan pada komoditas pangan di Indonesia dapat membantu menciptakan ketahanan pangan di Indonesia serta hasil pertanian di Indonesia dapat bersaing secara Internasional.
Para Pembicara di Seminar Nasional Bioteknologi
Secara lebih luas, Pria yang mengambil S2 dan S3 di Perancis ini pun optimis di Indonesia akan muncul peneliti-peneliti muda di bidang Bioteknologi bukan hanya konsen pada komoditas pertanian saja, namun pada bidang kesehatan, Biologi molekuler, genetik hingga Psikologi.
“Penelitian mengenai rekayasa genetika di Indoneisa pada berbagai bidang sebetulnya sudah lumayan maju, namun masih tertinggal dari negara-negara lainnya terutama negara Asean.Bukan karena persoalan Sumber daya manusia dan sumber daya Alamnya, namun lebih kepada penyediaan fasilitas penelitiannya yang sangat kurang, untuk itu perlu adanya kesadaraan para pemangku kebijakan yakni pemerintah,” tutupnya.
Suasana Saat Seminar Nasional Bioteknologi
Selain Suharsono yang menyampaikan materi, juga hadir pemateri lainnya yakni Ir. kholis Audah, Ph.D Dosen Biomedical Engineering Swiss Jerman University dan Dr. Henny Saraswati, S.Si, M.Biomed Dosen Esa Unggul. Seminar Nasional Bioteknologi tersebut merupakan rangkaian acara Biotechnology Festival 2017 untuk menyambut ulang tahun ke-2 jurusan Bioteknologi Esa Unggul.
Acara Puncak dari perayaan Biotechnology Festival 2017 akan diselenggarakan pada tanggal 18 November mendatang yang akan dilaksanakan di SMAN 86 dengan menggelar berbagai perlombaan dan juga bazar.

Senin, 02 Oktober 2017

Pentingnya Peran Mahasiswa Promosikan “GERMAS” Kepada Masyarakat


Foto Bersama antara Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dengan Pembicara Seminar Nasional
Foto Bersama antara Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dengan Pembicara Seminar Nasional
Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Program Studi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat (SNKM I). Seminar nasional yang mengambil tema “Peran SDM Kesehatan Dalam pencapaian Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)” ini mengundang para ahli di bidang kesehatan sebagai pembicara seminar.
Salah satu pembicara seminar yakni Husein Habsyi SKM., MHComm dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menjelaskan selama ini pemerintah telah secara aktif mengadakan sosialisasi mengenai GERMAS kepada masyarakat, namun masih terkendala oleh beberapa hal baik teknis maupun non-teknis.
“GERMAS ini merupakan sebuah program yang telah dijalankan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, sayangnya masih banyak masyarakat yang kurang aware terhadap program ini padahal program ini sangat baik bagi masyarakat memulai hidup sehat,” ujar Husein Habsyi seusai menyampaikan materi seminar di Ballroom Aula Kemala, Senin (02/10/2017).
Para Pembicara Saat Seminar Nasional
Para Pembicara Saat Seminar Nasional
Untuk itu Husein pun melanjutkan peran anak muda terutama para mahasiswa untuk menyukseskan program Germas ini sangatlah perlu mengingat mahasiswa merupakan agen perubahan yang memiliki kemampuan serta kompetensi yang sesuai dalam meningkatkan gerakan sehat bagi masyarakat.
“Anak muda khususnya mahasiswa itukan agen perubahan untuk lingkungannya sehingga peran mahasiswa sangat central untuk menyebarkan program Germas ini. Apalagi pola sosialisasi saat ini telah berubah ke teknologi digital, tidak mengherankan pendekatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menyukseskan program ini lebih tepat sasaran,” tuturnya.
Dia pun berharap dari acara seperti ini mahasiswa semakin menyadiri perannya dalam lingkungan mengingat nantinya setelah mereka lulus, para mahasiswa akan terjun langsung kepada masyarakat sebagai role model dan contoh bagi masyarakat untuk meciptakan gerakan masyarakat sehat.
“Dari acara seperti ini saya berharap berbagai kalangan menyadari tentang pentingnya mendukung program pemerintah tentang Germas ini, terutama kalian para anak muda dan mahasiswa saya berpesan kalian harus menguasai beberapa kompetensi dianataranya mampu menganalisis masalah situasi kesehatan masyarakat, mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mampu berkomunikasi dengan baik dan mampu merencanakan program. Mudah-mudahan mereka dapat mempraktekan kompetensi tersebut,” tutupnya.
Suasana Saat Seminar Nasional
Suasana Saat Seminar Nasional
Seminar SNKM I Kesehatan Masyarakat ini selain mengundang pembicara dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), juga hadir Kepala Pusrengun SDMK Kemenkes RI Dra.Hj. Oos Fatimah Rosyat, M.Kes dan DR.dr. Sandi Iljanto,MPH Pakar Administrasi Kebijakan Kesehatan UI.
Selain seminar oleh para pakar kesehatan, dalam acara tersebut juga dipamerkan beberapa karya poster hasil dari tugas akhir mahasiswa Kesehatan masyarakat Esa Unggul. Poster-poster tersebut menggambarkan sejumlah penelitian dari mahasiswa yang telah lulus pada tahun ini. Acara yang tersebut berjalan atraktif dan berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga 12.30. Peserta di acara ini ialah mahasiswa Kesmas Esa Unggul dan beberapa siswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan.

Selasa, 19 September 2017

Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan Proudly Present SENWODIPA 2017


SENWODIPA 2017
SENWODIPA 2017

Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan Proudly Present SENWODIPA 2017

1. Seminar Nasional (4 Oktober 2017)
Tema : “Strategi Menjaga Privacy dan Security Informasi Kesehatan dalam Rekam Kesehatan Elektronik”
Narasumber :
1. Dr. Dra. Gemala Rabi’ah Hatta, MRA., M.Kes. (Ahli Manajemen Rekam Medis)
2. Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes (Pusdatin KEMKES RI)
3. Dedy Purbaya (Tim IT Rumah Sakit)
HARGA :
Mahasiswa Rp. 220.000
Alumni Rp. 265.000
Umum Rp. 300.000
Fasilitas : Sertifikat 2 SKP Pormiki, Seminar Kit, Snack dan Lunch.
2. Workshop A (3 Oktobet 2017)
Tema : “Analisis Big Data pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan”
Narasumber :
1. Dr. Herwanto, S.Kom, M.SI (Doktor Ilmu Komputer Fasilkom UI IT Manager PT Pertamina Bina Medika)
HARGA :
Umum/Alumni Rp. 550.000
Fasilitas : Sertifikat 2 SKP Pormiki, Seminar Kit, Snack dan Lunch.
3. Workshop B (4 Oktober 2017)
Tema : “Strategi Penyelesaian Pending Klaim BPJS Kesehatan”
Narasumber :
1. dr. Eddy Sulistijanto Hadie, MM, AKK
DEPUTI DIREKSI BIDANG JAMINAN
PEMBIAYAAN KESEHATAN
RUJUKAN BPJS KESEHATAN
PUSAT BPJS Kesehatan
2. dr. Sarwanti, MARS
HARGA :
Umum/Alumni Rp. 350.000
Fasilitas : Sertifikat 2 SKP Pormiki, Seminar Kit, Snack dan (Lunch).
4. Call For Paper (4 Oktober 2017)
Topik :
1. INA CBG’s
2. EHR/EMR
3. STANDARISASI AKREDITASI bPELAYANAN RS
4. MANAJEMEN MUTU
5. TELEMEDICINE
6. PATIENT SAFETY
7. MIK/RMIK
8. APLIKASI DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
Tanggal penting:
_Abstract submission Deadline_: Jumat, 29 Sept 2017
_Acceptance Notification_: Sabtu, 30 Sept 2017
_Full Paper Submission Deadline_: Minggu, 1 Okt 2017
_Conference_: Rabu, 4 Okt 2017
HARGA :
Mahasiswa S1/Diploma Rp. 350.000
Mahasiswa S2/S3 Rp. 400.000
Umum Rp. 450.000
Fasilitas : Prosiding Ber-ISBN, snack, dan seminar kit.
Alur Pendaftaran :
*SEMINAR NASIONAL & WORKSHOP*
1. Silahkan lakukan Konfirmasi / Kuota peserta kepada panitia
2. Silahkan melakukan Pendaftaran di (http://bit.ly/2fsPzHd)
3. Melakukan pembayaran ke
Rek BRI 0840-0102-8889-537
A/N ANDI TENRI NURRUL I A
4. Konfirmasi Pembayaran ke
Email: senwodipa2017@gmail.com
Whatsapp: 0852-9955-8749 (Andi)
dengan format :
(Seminar/Workshop A/Workshop B)/
Nama_(Mahasiswa/Alumni/
Umum)_Asal Institusi_/Tgl Bayar
dan mengirimkan foto bukti pembayaran serta foto kartu identitas (KTM/KTP) yang berlaku.
*CALL FOR PAPER*
1. Silahkan lakukan Konfirmasi Kuota peserta kepada panitia
2. Silahkan melakukan Pendaftaran di (http://bit.ly/2xuzS6H)
3. Silahkan Download Syarat dan Ketentuan di (http://bit.ly/2wQU2WO)
4. Melakukan pembayaran ke
Rek BRI 0840-0102-8889-537
A/n Andi Tenri Nurrul I A
5. Konfirmasi pembayaran ke
Email : senwodipa2017@gmail.com
Whatsapp : 0852-9955-8749 (Andi)
dengan format:
CFP_Nama_(S1/S2/S3)_Asal Institusi_Tgl Bayar
dan mengirimkan foto bukti pembayaran serta foto kartu identitas (KTM/KTP) yang berlaku.

Jumat, 15 September 2017

Nutrition Department held a Judicium Ceremony in Academic Years 2016/2017


Nutrition Department held a Judicium Ceremony
Nutrition Department held a Judicium Ceremony

Nutrition Department held a Judicium Ceremony in Academic Years 2016/2017

Nutrition Department, Faculty of Health Sciences held a Judicium Ceremony for its Undergraduate Student in Academic Years 2016/2017. The ceremony held on Friday 15th September 2017, at Room 811 Esa Unggul University Building. Not less than 93 graduates attends this event. This Ceremony is different from previous period due to English language used in this event, this also marked nutrition department’s mission to use English language as daily basis especially on Friday (English Day for Nutrition Department) and also showing nutrition department’s determination to become international level campus, not to mention about our goal to open the first International Class for Bachelor Program in Nutrition. After the Judicium ceremony, all graduates and faculty member held one baloon, marching campus building  and then release it together as a symbol of releasing their dream into the highest place. All faculty member wishes all the graduates who attend Judicium ceremony to be successful, and can be responsible, competent in the nutrition science and being able to bring a good name of Nutrition Department, Faculty Of Health Sciences, Esa Unggul University. Gongraduation!!
Judicium Ceremony
Judicium Ceremony

Senin, 11 September 2017

Ahli Forensik Polri Datangi Esa Unggul, Ada Apa?


Ahli Forensik Polri DRS. Putut Tjahjo, DFM, M.Si Saat Menyampaikan Kuliahnya di Hadapan Mahasiswa Esa Unggul
Ahli Forensik Polri DRS. Putut Tjahjo, DFM, M.Si Saat Menyampaikan Kuliahnya di Hadapan Mahasiswa Esa Unggul
Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Esa Unggul kedatangan ahli forensik Polri DRS. Putut Tjahjo, DFM, M.Si, kedatangan Putut ke Esa Unggul dalam rangka menghadiri Kuliah tamu dari Program Studi (Prodi) Bioteknologi yang mengangkat tema DNA Forensik.
Putut yang bertugas pada DNA Laboratory medicine and health center polri ini menerangkan kepada peserta yang umumnya mahasiswa Bioteknologi dan Hukum mengenai rumitnya mengungkapkan sebuah kasus yang melibatkan Forensik DNA, seperti indentifikasi mayat, kasus pemerkosaan dan kasus lainnya yang membutuhkan proses pengenalan DNA.
“Umumnya saat ini, masyarakat masih banyak kurang mengerti tentang proses pengungkapan melalui pengenalan DNA. Pekerjaan Forensik itu membutuhkan banyak tahapan mulai dari penerimaan, penyimpanan, isolasi/ektrasi hingga pembandingan profil DNA. Alur ini kan tahapannya sangat panjang tidak mengherankan proses forensik DNA itu sangat lama,” tutur Putut di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, Senin (11/09/2017).
Di Indonesia sendiri perkembangan forensik DNA sudah lumayan berkembang, Putut menjelaskan perkembangan dari forensik DNA dapat digambarkan seperti dalam film-film hollywood. Tentunya masih terdapat kekurangan yang terdapat dalam forensik DNA di Indonesia, khususnya dalam hal fasilitas DNA.
“Menurut saya fasilitas DNA kita dari skala 1-10, nilainya mendapatkan 4. Karena masih terdapat kekurangan dari sisi peralatan dan fasilitas penunjang lainnya, namun jika dinilai dalam hal untuk Sumber daya manusianya forensik DNA kita sudah dapat disejajarkan dengan negara-negara maju,” ungkapnya.
Suasana Saat Kuliah Tamu Forensik DNA
Suasana Saat Kuliah Tamu Forensik DNA
Putut pun berharap nantinya mahasiswa dan generasi muda dapat berperan aktif menyumbangkan pemikiran dan keilmuannya pada DNA forensik di Indonesia. Hal ini dikarenakan, kebutuhan Sumber daya manusia dibidang forensik semakin dibutuhkan khususnya dalam bidang pengungkapan kejahatan dan pengungkapan data DNA.
“Saya berharap dari acara semacam ini, genarasi muda yakni para mahasiswa yang berkecimpung dalam penelitian DNA dan hukum dapat berperan menyumbang pikiran dan tenaganya untuk membantu kami ke depannya, karena dari kalianlah para mahasiswa harapan masa depan forensik DNA ditentutakan. Tentunya perguruan tinggi merupakan sarana yang efektif dalam mencetak para lulusan yang berkualitas demi kemajuan bangsa dan negara,” tutupnya.
Acara kuliah tamu ini selain dihadiri oleh para mahasiswa Bioteknologi juga dihadiri oleh mahasiswa dari Fakultas Hukum dan Fakultas Komputer. Para dosen dan dekan dari Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Hukum pun menghadiri acara yang berjalan selama hampir dua jam tersebut.

Jumat, 09 Juni 2017

Begini Loh Proses Kehidupan Manusia Versi Mahasiswa Ilmu Gizi


Proses Kehidupan Manusia Versi Mahasiswa Ilmu Gizi
Proses Kehidupan Manusia Versi Mahasiswa Ilmu Gizi

Begini Loh Proses Kehidupan Manusia Versi Mahasiswa Ilmu Gizi

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Lobi Gedung Utama Universitas Esa Unggul terlihat sesak oleh mahasiswa yang berkumpul untuk melihat beberapa stand yang didirikan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Gizi. Tampak 12 stand yang menceritakan proses kehidupan manusia mulai dari sperma hingga lansia didirikan untuk menyemarakkan acara dari mahasiswa/i Ilmu Gizi yang mengambil tema “Life Cycle” tersebut.
Ketua Pelaksana acara Pameran Pengembangan Media Komunikasi Prodi Ilmu Gizi Paulus Sugiarto mengatakan acara ini diselenggarakan untuk memenuhi kewajiban dari para mahasiswa semester 4 pada mata kuliah Pengembangan Media Komunikasi. “Pameran ini sendiri digelar untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan Media Komunikasi, dalam hal ini mata kuliah itu bertujuan untuk mempresentasikan dan mensosialisasikan kepada masyarakat umum mengenai kehidupan kita,” tutur Paulus di Lobi Utama, Universitas Esa Unggul, Jumat (09/06/2017).
Selain itu, Paulus pun menerangkan stand-stand yang didirikan merupakan representasi atau tahapan manusia mulai sejak dari sprema hingga akhir hayatnya. posisi dari stand-stand itu pun diatur sedimikan rupa, untuk menunjukan tahapan-tahapan yang dilalui oleh seorang manusia. “Kami kan mengambil tema Life Cycle, stand pertama yang ada diujung itu menunjukan kehidupan manusia saat masih sperma, berturut-turut nanti ada stand hamil, saat menyusui, saat balita, remaja, dewasa, sampai lansia,” ujarnya.
Mahasiswa semester 4 itu juga menambahkan pengunjung yang datang ke stand di pameran tersebut sangat antusias untuk mengetahui cara pola hidup yang sehat, bahkan sejauh ini pengunjung yang datang ke stand Ilmu Gizi tersebut bukan hanya dari mahasiswa Ilmu gizi namun mahasiswa dari jurusan lain pun banyak yang tertarik untuk sekedar bertanya dan melihat stand yang didirikan.
Stand-stand Life Cycle Ilmu Gizi
Stand-stand Life Cycle Ilmu Gizi
“Banyak sih mahasiswa yang ingin mengatahui apa saja sih informasi yang ada di stand, ini pun kami manfaatkan untuk mensosialisasian hidup sehat itu seperti apa sih? karena selama ini kan mahasiswa kehidupannya bebas banget, mulai dari makanannya hingga pergaulannya, makanya kami sangat peduli untuk memberitahu mereka,” ujarnya
Selain stand mengenai alur kehidupan, stand yang didirikan juga memuat informasi mengenai berbagai macam info kesehatan. Mulai dari informasi mengenai kesehatan menstruasi hingga berat badan ideal bagi anak muda. Salah satu penjaga stand mengenai menstruasi Helen Aprilia menerangkan stand yang didirikan oleh empat orang temannya itu menjelaskan tentang alur menstruasi dan hal-hal apa saja yang dilarang selama mentruasi.
“Stand kami ini sih mengenai wanita, jadi menjelaskan tentang siklus menstruasi hal-hal apa saja sih yang dilarang dalam menstruasi, makanan apa saja yang dapat menyebabkan sakit saat menstruasi.” tuturnya.
Helen pun mengatakan sejauh ini standnya banyak sekali yang mengunjungi terutama dari kalangan wanita yang ingin tahu siklus menstruasi yang baik. “Alhamdullilah sih, banyak banget yang berkunjung ke stand kami terutama cewek-cewek. Tapi cowok-cowok juga banyak sih yang bertanya, ya kemungkinan sih mereka bertanya untuk dikasih tahu ke pacaranya,” ujarnya.
Sementara itu salah satu pengunjung stand pun mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa Ilmu Gizi, seperti yang dikatakan oleh Hendra Wijaya mahasiswa semester akhir jurusan Hukum ini menganggap kegiatan ini sangat informatif bagi mahasiswa yang minim dengan pengetahuan mengenai informasi kesehtan.
“Bagus banget sih mereka mengadakan acara seperti ini, saya sebagai mahasiswa yang tidak berkecimpung di dunia kesehatan biasanya kurang aware sama kesehatan diri sendiri, jadi dengan kegiatan ini saya bisa mengetahui info kesehatan,” ujar Hendra.
Hendra pun mengatakan sangat tertarik dengan stand ibu menyusui, dikarenakan dirinya telah mempunyai anak sehingga informasi tersebut menurutnya amatlah sangat bermanfaat untuk buah hatinya. “Tertarik banget sih sama stand ibu menyusui, kan saya udah punya anak nih jadi dapat informasi apa saja sih yang harus dilakukan saat menyusui,” terangnya.
Ia pun berharap kegiatan positif yang dilakukan oleh anak-anak mahasiswa seperti Ilmu Gizi ini dapat terselenggara kembali karena bermanfaat dan informatif bagi mahasiswa dan masyarakat. “Mungkin tahun depan atau nantinya dapat diselenggarakan kembali acara seperti ini biar mahasiswa dan masyarakat lebih aware kepada kesehatannya,” tutupnya.